Wednesday, September 16, 2020

Cerpen Kisah Nyata Penampakan Nenek Penghuni Gunung Gede Part 2


Saat gondrong mengeluhkan tas carier nya yang begitu berat dan langsung di sambut suara anak ayam "....ciat..ciak..ciat...

Langsung dari jauh ada sepasang mata berwarna merah dia atas track yang mulai menanjak..

Saya pikir hanya saya yang melihat, ternyata Evi Keling dan gondrong pun melihat nya,

Sontak kami terdiam saat itu..."udah jalan terus mungkin itu Bagas (sebutan babi ketika di hutan)..ujar Keling...

Saya dan Evi mulai merasa gelisah saat itu.

saat beristirahat, kami melihat lampu lampu pendaki yang bertemu saat di pos 1 leugok leunca sore tadi..dan benar saja itu rombongan dari Garut dan tambun..

Saya sempat bertanya ke mereka.."bang yang dari Tangerang ga nanjak...

"..engga teh mereka buka tenda di pos 3 karna ada pendaki cewek yang udah gak kuat ngelanjutin perjalanan...

Kami pun berjalan perlahan,,banyak istirahat karena track nya yang sangat mengocok dengkul...

Singkat cerita kami sampai lah d warung pos bayangan..kami sempat makan gorengan semangka di warung itu..

Keling bernyanyi-nyanyi lagu India dan dia bergoyang-goyang di pohon kecil yang ada di tengah track sambil berkata bahwa dirinya mirip Kajol😂😂😂

Kami tak henti-henti nya tertawa melihat tingkah nya itu...

Gondrong yang saat itu istirahat di tanah sedikit lebih atas dari warung,dan saya menghampiri nya menawari dia apa mau kopi atau rokok...

Saat saya duduk di dekatnya tiba-tiba,

ada hewan kecil seperti musang tapi aneh nya ini berwarna putih loncat di hadapan kami entah dari mana datangnya..

Di situ saya langsung menjerit kaget..."astagfirullah apaan itu kang...

Dengan tenang dia menjawab musang itu musang sambil mengedip ngedip matanya..

Bapak yang menjaga warung pun sampai ke luar melihat kami....

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Lawang saketeng..

Lagi dan lagi aku dan Evi banyak berhenti padahal jalan baru beberapa langkah..

Saya lihat Keling nampak kesal mungkin karena kami lama jalan nya... waktu sudah menunjukkan pukul 22.04 .... perjalanan kami ini benar-benar lama.. sampai saya merasa ingin menyudahi pendakian dan bermalam di pos bayangan saja..tapi gondrong dan keling mengingatkan saya di sini akan lebih bahaya di banding surken apalagi dekat dengan Lawang saketeng...tidak ada mata air juga di pos bayangan...

Saat kami terus berjalan tiba-tiba ada suara gamelan pelan sekali tapi suara nya seperti tidak jauh di belakang saya...

Gondrong dan keling begitu menjaga saya saat mendengar suara itu..mereka hanya bilang.."..jalan terus teh pokus aja...

Setelah beberapa menit jalan,aku dan Evi minta untuk istirahat,

Aku bersender ke tanah didekat gondrong duduk.. tiba-tiba tepat di atas kepala kami berdua,,baju putih menyentuh kepala kami lewat begitu saja ke atas...saya dan gondrong tatap tatapan saat itu...susah untuk bicara rasanya..(kita tidak melihat wujud apa pun itu hanya kain putih seperti baju saja besar panjang)...

Di sini hanya Evi yang terlihat biasa saja seperti tidak merasakan apa-apa sepanjang perjalanan...

Gondrong langsung menyuruh saya bangun dan melanjutkan perjalanan... karena menurut nya sudah tidak aman di situ...

Saat berjalan senter kepala milik keling & gondrong mati karena habis baterai..

Sekarang hanya tinggal lampu dari Evi dan saya...

Aneh nya....saya ini seperti penasaran saja..

Sepanjang perjalanan saya malah lebih pokus menyoroti pohon-pohon di pinggir track..

Keling selalu bicara..".jangan arahkan senter ke pohon teh...cukup ke tanah aja...

Lama berjalan sampai di Lawang seketeng..kami terus berjalan Karena katanya tak jauh lagi pos 5 surken...

Jalan mulai landai...

Tiba-tiba dari pohon besar sebelah kiri saya tanpa sengaja menyoroti RAISA (sebutan kuntilanak di gunung gede pangrango)...

Dia begitu tinggi rambut nya panjang kusut dan kukunya panjang hitam,wajah nya tertutup rambut nya...

Di situ saya langsung berjalan cepat dan ternyata ke 3 teman saya juga melihat sosok Raisa tersebut...kami lari dengan langkah yang kecil....

Ketika sudah mau memasuki area surken langsung ada suara wanita yang cekikikan ketawa di dekat kami..."chikkkkhiiiiwkkk....

Keling bilang.."udah tenang jangan panik jalan aja sebentar lagi surken tinggal beberapa langkah lagi...

Kami pun terus berjalan dan bertemu rombongan yang dari tambun & Garut..mereka begitu cepat menyusul kami...

Waktu menunjukan pukul 23.28 saat saya melihat jam..dan sampai lah di surken (alun-alun Suryakencana)...

Saat itu saya jalan paling belakang,,,saya merasa kagum melihat surken yang begitu luas dan indah walau tertutup kabut tipis...

Di tengah perjalanan menuju area camp...Keling berpisah karna dia mau mengambil air ke arah sumber mata air..jarak nya sangat jauh...

Saat di surken saya tau ada yang mengikuti di belakang..ada suara gesekan seperti sendal ke tanah,tapi saya tidak berani menengok...saya coba mengejar teman-teman saya berlari karena jujur saya sangat merasa takut saat itu...

Bersambung...

Previous Post
Next Post

0 komentar: