Wednesday, September 9, 2020

Cerpen Misteri Dokter Hantu Part 1

Usia pernikahan kami sudah menginjak kurang lebih 3 tahun, tepatnya di tahun 2000 ini adalah tahun yang bagi saya adalah tahun istimewa, karena ditahun ini anak pertama yang saya idam idamkan selama ini akan lahir kedunia dan sekaligus saya akan menjadi seorang ayah. Sebut saja namaku Slamet, aku adalah laki laki yang tanggung jawab dimata istriku, karena selama hamil yang mencuci baju adalah saya sendiri.

Karena kami tinggal didesa maka pekerjaan kami hanya seorang petani yang menggarap beberapa sawah sebagai mata pencaharian kami, rutinitas seperti biasanya pagi dan sore saya pergi ke sawah.

Suatu ketika saya pulang dari sawah sekitar jam 4 sore, saya mendengar suara yang agak aneh dari kejauhan.

"aduuuhhhh... Aduuuhhh... Mass... Tolong...

Tanpa pikir panjang lebar saya berlari mendekati suara yang ada didalam rumah dengan pikiran (pasti istrinya mau melahirkan). Ternyata benar, istri saya sudah tidak mampu berdiri dengan tangan memegang kaki meja, mungkin inginya mau berdiri.

"Kamu kuat dek kalau saya bonceng ke rumah sakit kota?" ucapku sambil panik

"iya mas, insyaAllah saya kuat" ucap istri saya

Langsung saja aku keluarkan motor tua yang menjadi sejarah waktu pacaran dulu.

Singkat cerita, saya sampai dikota sudah adzan isyak, maklum lah, dari desa tempat tinggalku lumayan  jauh. Ditambah lagi sekarang saya bingung dimana tempat rumah sakitnya berada, karena sudah lama sekali saya tidak pernah kekota, semenjak pacaran dulu baru kali ini saya menginjak kota lagi, sudah banyak yang berubah. 

Hampir 1 jam lebih muter miter akhirnya ketemu juga rumah sakitnya, saya pun langsung menuju halaman rumah sakit itu dengan sedikit panik sambil berteriak teriak, "sus...tolong sus.." Ucapku

Tanpa basa basi 2 suster yang berwajah sinis langsung membawa istriku kedalam rumah sakit dengan menaikan ranjang roda, saya pun tak ketinggalan membuntuti 2 suster tadi sambil berlari kecil.

"Ginama sus, kondisi istri saya.." ucapku sambil lari lari kecil yang berada dibelakang mereka

Beberapa kali ucapanku berlalu tanpa ada jawaban sepatah kata pun dari 2 suster tersebut, ya mungkin memang suster ini judes "pikirku saat melihat pertama tadi"

Akhirnya sampai juga disebuah ruangan yang dipintunya sudah ada seorang dokter yang menyambut.

"Mohon bapak tunggu diluar saja" ucap dokter sambil menepuk pundak saya

Langsung saja pintu ditutup dan saya pun sudah tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi diruangan tersebut. Ya meskipun dalam hati sebenarnya saya tidak tega meninggalkan istri saya dalam kondisi seperti ini, namun apa boleh buat

Bersambung...

Related Posts

0 komentar: