HARI TUAKU SEPI
"S*T*N!!!!!! ada apa sih buk? Berisik banget!!" .. ucap dengan kesal suami ibu Wen .
"Sakiittt paaak,, sakit banget pinggang ibuk, kaki sudah mati rasa pak " ibu wen menjawab dengan rintih kesakitan ..
"Trus aku harus gimana buk? Sudah-sudah tak perlu cengeng merintih memelas seperti itu, nikmati saja apa yang kamu rasa bu, bapak sudah capek merawat ibu, tidurku jadi kurang gara-gara ibu sering minta ini itu sama bapak" katus bapak Jono .
--------------------
Sungguh aku tak penah tahu apa isi hati manusia sesungguhnya ..
Dari awal aku melihat Bapak Jono seperti orang yang tak mau ditinggal Mati oleh istrinya .. tapi semenjak 5bulan terakhir ini aku lihat beliau sudah penat merawat sang istri (ibu karwen) ..
.. mereka mempunyai 6 orang anak, 1 anak mereka meninggal saat masih bayi, 5 anak mereka sudah berumah tangga .. 2 anak beliau sebut saja si A dan B selalu bergantian waktu pagi dan sore merawat ibu karwen, lalu anak beliau si C dan D seminggu sekali menengok ibu karwen , kemudian si E bisa dibilang 2bulan sekali kerumah bu Karwen , itu pun tak pernah menginap , dulu saat masih sehat si D dan E sering tidur dirumah bu Karwen , tapi semenjak bu karwen sakit mereka seperti enggan untuk menemani malam beliau ..
.. entah drama apa yang mereka perankan sehingga sama sekali tidak merasa takut akan kehilangan seorang ibu yang telah mengandung dan merawat mereka ..
.......
"Awas ya Bang, kalo abang berani hubungi saya lagi, pokoknya abang gak boleh telfon-telfon aku kalo si ibu belum sekarat" acam si E kepada iparnya ..
Dendam apa yang menyelimuti si E kepada bu karwen, sesekali si E kesini sang Anak tak ikut, padahal Anak si E sangat amat dekat dengan buk Karwen, dan itu selalu menjadi alasan untuk tidak bermalam .
.......
Sedangkan si D banyak sekali alasannya , si D bertempat tinggal tak cukup jauh dari rumah buk Karwen . Cukup 10-15 menit pun sampai .
" D kamu nanti nginep di rumah Ibuk yaa ,, gantian aku sama mbakyu capek, lagi pula aku ada bayi yang butuh asi" ucap si B kepada si D melalui telp
"Alah mbak, aku sibuk, nanti kalo aku terus-terusan tidur dirumah ibuk siapa yang bakal masakin suami aku, anak-anak aku? Siapa yang bakal ngurus mereka?" Jawab Si D dengan katus .
Padahal melihat beberapa tahun kebelakang, si D pernah pergi merantau ke Ibu kota, meninggalkan anak dan suami , alhamdulillah mereka masih hidup walau ditinggal si D merantau .
.....
Lain halnya dengan si C , beliau benar-benar tidak bisa terlalu capek, karena penyakit asam lambung dan ginjal yang terus kambuh jika beban pikiran dan pekerjaan terlalu banyak .
--------------------------------
Harapan untuk hidup benar-benar hanya semu,
Buk Karwen memandang kosong langit-langit rumahnya , sesekali airmata jatuh tanpa arti . Hingga saat orang-orang menjenguk dan menanyakan kabar dia tak punya selera untuk menjawab .
Buk Karwen merasa kesepian,
"Dimana anak-anakku, dimana mereka , mereka yang setiap malam aku timang dulu . Mereka yang jika sakit aku begadang agar mereka bisa lelap tidur, dimana mereka anak-anakku,. Apakah mereka telah melupakanku, melupakan tangan lusuh, kisut yang menjadi saksi bahwa hanya aku yang mampu menggendong kalian tanpa rasa letih , tangan yang sekarang tak ingin kalian sentuh lagi, tangan yang selalu aku tadahkan kepada Sang Ilahi Robbi untuk kesejahteraan hidup kalian ,,. Dimana kalian???" Gumam hati membuat bulir mata semakin deras mengalir membasahi bantal berbau tengik, lusuh yang sekarang menjadi teman tidur buk karwen .
-------
"pokoknya bapak serahin semua kekamu A ,terserah mau kamu apakan ibukmu itu ? Aku sudah bosan, aku udah gak bisa cari duit lagi buat biayain sakit ibumu itu "
"Maksud bapak apa hah !!! Enak banget ngomong kyk gitu, masih mending aku sama si B mau ngurus ibuk pak, apa bapak lupa apa yang bapak sama ibu lakuin dulu ke aku , kalian berusaha banget buat pisahin aku sama mas wahyu, gak pernah nganggep mas wahyu menantu kalian , hanya gara-gara maswahyu orang miskin , inget gak pak ???? Terus ya seinget aku yang selalu cari duit itu ibuk ya pak, bapak itu jarang bisa kasih nafkah ke ibuk ! Ibuk banting tulang kerja di lahan tetangga buat makan bapak juga , enak banget ya ibu udah gak bisa ngapa-ngapain di serahin gitu aja ! Jadi suami jangan suka sehat sama enaknya ajah pak, ibu sakit harusnya bapak yang lebih deketin diri sama ibu !!"
Pak jono hanya bisa menangis dan tak bisa berkutik ..
"Cari saja anak yang selalu bapak sama ibu bangga-banggakan ?? Gak usah ke Aku, aku ini cuma anak durhaka yang menentang kepetusan kalian untuk menikah dengan mas wahyu" si A kemudian meninggalkan pak jono setelah mengganti baju dan pempers buk Karwen .
.....
Pada Saat ibu karwen masih sehat, mereka pernah bicara bahwa masa tuanya ingin ikut si D dan E .. tapi pada kenyataanya salah, si A dan B lah yang merawat Buk Karwen anak yang sangat di benci dan tak pernah dianggap .
0 komentar: