Hati-Hati Tulisan Ini, Berbahaya!
Kali ini, saya akan mendiskusikan tentang bagaimana cara memilih pasangan atau jodoh yang ideal. Namun saya hanya akan membahas dari segi umur pasangan.
Ini murni opini saya bukan berdasarkan dalil agama ataupun pendapat dari para ulama yang berkompeten. Jadi, setelah baca ini, Anda boleh saja setuju atau tidak setuju. Kita bebas beropini, selama opini itu tidak merugikan dan menyakiti orang lain.
Setelah saya perhatikan pada pasangan tua yang sudah menikah, ternyata memilih pasangan ideal dari segi umur itu perlu. Suami yang usianya di atas lima tahun ke atas dibanding istrinya cenderung lebih romantis dan tetap mesra.
Kenapa?. Biasanya wanita yang usianya sudah di atas 53 tahun cenderung sudah mengalami menopause alias kering tidak basah dan haid lagi. Saat berhubungan intim, sang istri akan merasa terpaksa dan sakit. Sedangkan suami setua apapun dia cenderung masih bisa berproduksi.
Wanita yang sudah mengalami menopause kalau didekati suaminya ibarat kata seperti "sisu ngahorom" (ayam lagi mengerami telurnya). Bulunya mengembang, ribut dan siap mematuk. Kasihanlah sang suami, burung yang siap terbang berproduksi terpaksa harus disimpan kembali karena takut dipatuk. Tidurnya pun demikian, dulu saat masih muda tidurnya berpelukan, dan saat usia begini tidurnya berjauhan.
Jadi, idealnya lelaki itu kalau mau mencari calon istri, carilah yang usianya paling tidak terpaut lima tahun di bawahnya. Usia jangan terlalu dekat atau bahkan calon istri lebih tua dari calon suami. Bisa berbahaya bagi keutuhan dan keharmonisan rumah tanggamu nantinya.
Kalau istri jauh lebih muda dari suami, maka saat istri nanti sudah menopause sang suami sudah terlanjur sangat tua. Biasanya menurut cerita kalau seorang lelaki sudah berumur tujuh puluh tahun ke atas sudah mengalami napsu besar tenaga kurang. Artinya istri menopuse, suaminya tak jadi masalah.
Yang dikhawatirkan suami masih produktif, imannya nggak kuat, godaan di mana-mana, akhirnya ia tergoda pelakor. Mau kembali ke istri, istrinya sudah seperti "sisu ngahorom", pemarah dan tukang patok. Kasiaan, kasiaan, hheeee.
0 komentar: